Search This Blog

Saturday, July 31, 2010

Membiasakan Membaca Al-Qur’an Sejak Dini

Membiasakan Membaca Al-Qur’an Sejak Dini

Menjadi kebahagiaan tersendiri, manakala menyaksikan putra-putri kita telah lancar membaca Al-Qur’an. Ya, setiap orang tua pastinya mendambakan putra-putrinya tumbuh menjadi anak yang shaleh. Salah satu indikasinya adalah kemampuan untuk membaca Al-Quran dengan baik, benar, dan lancar. Al-Qur’an adalah pedoman hidup kaum muslimin, di mana Rasulullah pernah bersabda, bahwasanya umat ini tidak akan tersesat manakala ia berpegang teguh pada Al-Quran yang Rasulullah wariskan.


Setidaknya ada empat kewajiban kita terhadap Al-Qur’an. Yang pertama adalah membacanya. Kedua mempelajari artinya agar kita memiliki pemahaman yang utuh. Ketiga menghapalkannya. Keempat mengamalkan kandungan isi yang ada di dalamnya.

Yang menjadi persoalan kemudian, bagaimana mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an khususnya kepada anak-anak kita. Apakah hal ini merupakan perkara yang pelik dan sukar?

Jika kita melihat sejarah, bahwasanya ulama generasi awal, tidak saja sudah bisa membaca Al-Quran pada usia kanak-kanak, melainkan pula sudah bisa menghapalkannya. Imam as-Syafi`e, as-Sayuti, Ibnu Sina adalah contohnya. Bahkan Ulama masa kini pun –Syaikh Yusuf Al Qardhawi- telah menghapal Al-Qur’an secara sempurna sebelum usianya genap sepuluh tahun. Dalam pada itu, Allah Swt. telah memberikan jaminan bahwa mempelajari Al-Qur’an adalah hal yang mudah. Firman Allah Swt “…dan sesungguhnya Kami mudahkan al-Quran itu untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pengajaran...” (Surat al-Qomar, ayat: 13) menunjukan hal tersebut.

Jika mengacu pada teori The Golden Age (masa keemasan), sebagai periode yang amat penting bagi seorang anak, sejatinya masa kanak-kanak adalah masa yang paling tepat untuk mengajarkan membaca Al-Qur’an sejak dini. Dengan memberikan stimulan yang tepat sejak dini, otak akan mampu menyimpan memori luar biasa. Hal ini akan sangat berguna di masa dewasa kelak, ketika simpul memorinya disentuh kembali. Karenanya, pendidikan pada masa keemasan (rentang usia 0-6 tahun) sangat menentukan tahap perkembangan anak selanjutnya

Berbagai penelitian membuktikan betapa pentingnya menanamkan nilai-nilai yang baik pada seorang anak dalam periode usia keemasan itu. Kecerdesan seorang anak, menurut penelitian, mencapai 50 persen pada usia 0-4 tahun. Hingga usia 8 tahun kecerdasannya meningkat sampai 80 persen, dan puncaknya (100 persen) di usia 18 tahun.

Hal yang menguntungkan kita sebagai orang tua adalah sudah tersedianya metode yang dikembangkan untuk mempelajari Al-Quran untuk anak-anak. Ada metode Iqro, Al-Barqi, Quantum Reading Qur’an, dan sebagainya. Namun, metode saja tidak cukup, karena ia adalah salah satu bagian sarana untuk membiasakan membaca Al-Qur’an sejak dini.

Banyak faktor yang akan menunjang membiasakan membaca Al-Qur’an sejak dini. Dalam satu tulisannya, Drs. Mustofa AY, mengenalkan RUMUS ABCD. Berikut uraiannya:

R = Rumah. Maksudnya rumah adalah pusat pendidikan sejati.

U = Usaha. Maksudnya ilmu itu dipelajari.

M = Metodis. Maksudnya metodenya cocok dan meyenangkan

U = Upah. Maksudnya setiap prestasi anak hendaknya dihargai (dicium, peluk yang hangat, dan dipuji).

S = Sabar. Maksudnya ibu dan bapak harus betul-betul sabar. Ibu dan Bapak tidak boleh mengatakan jangan nakal sambil berlaku nakal (misalnya mencubit, memukul, menjewer, atau marah-marah).

A = Ajeg. Maksudnya pemberian stimulasi hendaknya diberikan secara ajeg, walaupun sangat sebentar.

B = Bermain. Maksudnya stimulasi diberikan sambil bermain. Dengan demikian, anak senang, orangtuapun senang.

C = Contoh. Maksudnya orang tua hendaknya menjadi contoh atau mentor.

D = Do'a. Maksudnya orang tua berdo'a untuk kesusesan anak. Di samping segala sesuatu diawali dan diakhiri dengan do'a.

Ternyata faktor orang tua sangat berperan dalam hal ini, untuk ”menciptakan” lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya harapan mulia ini. Berikut hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Al Hakim ”Siapa yang membaca Al-Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkan isinya, maka pada hari kiamat dia diberi mahkota dari cahaya, yang sinarnya seperti sinar matahari, dan kedua orang tuanya diberi dua lembar pakaian yang tidak mampu dikenakan dunia. Kedua orang tuanya itu bertanya, ’Mengapa kami diberi pakaian ini?’ ada yang menjawab, ’Karena anakmu yang membaca Al-Qur’an’.”

Tak inginkah kita menjadi orang tua yang mendapat balasan begitu indah dari Allah Swt. di hari perhitungan kelak?

sumber : http://dikiesweethome.multiply.com/
Read more...

Translation code

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Navigasi

My contact


Your Name
Your Email Address
Subject
Message
Image Verification
Please enter the text from the image
[ Refresh Image ] [ What's This? ]


"Award My Family In Diary"

Check Page Rank of any web site pages instantly:
This free page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service