Search This Blog

Monday, October 12, 2009

wisata kuliner



Read more...

Vitamin Penambah Semangat


Ketika badan kita lemes atau tidak sehat pastilah kita mencari obatnya atau vitamin untuk memulihkan kondisi kita kembali agar lebih fit dan semangat. Berbagai produk menawarkan bermacam-macam suplement dan minuman kesehatan yang harganya fastastis. Terkadang kita lupa akan sesuatu yang paling murah dan berharga yaitu senyum semangat dari orang-orang yang kita cintai :) :).

Tadi malam abi *my husband* berkata : kenapa agak lazy ngantor besok ya mi??
waktu mengantar abi kedepan gerbang alif bilang "sukses ya bi, yang semangat ya"dengan senyum terkembangnya...
Read more...

Wednesday, October 7, 2009

NASEHAT DALAM MENGHADAPI MUSIBAH ; GEMPA BUMI DAN BENCANA ALAM

Sesungguhnya Allah Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui terhadap semua
yang dilaksanakan dan ditetapkan. Sebagaimana juga Allah Maha Bijaksana
dan Maha Mengetahui terhadap semua syari'at dan semua yang
diperintahkan. Allah menciptakan tanda-tanda apa saja yang
dikehendakiNya, dan menetapkannya untuk menakut-nakuti hambaNya.
Mengingatkan terhadap kewajiban mereka, yang merupakan hak Allah Azza
wa Jalla. Mengingatkan mereka dari perbuatan syirik dan melanggar
perintah serta melakukan yang dilarang.

Sebagaimana firman Allah.

Artinya : Dan tidaklah Kami memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakut-nakuti.[Al-Israa : 59]

FirmanNya

Artinya : Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda
(kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga
jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur'an itu benar. Dan apakah Rabb-mu
tidak cukup (bagi kamu), bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala
sesuatu. [Fushilat : 53]

Allah Aza wa Jalla berfirman.

Artinya : Katakanlah (Wahai Muhammad) : Dia (Allah) Maha Berkuasa
untuk mengirimkan adzab kepada kalian, dari atas kalian atau dari bawah
kaki kalian, atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang
saling bertentangan), dan merasakan kepada sebagian kalian keganasan
sebahagian yang lain. [Al-An'am : 65]

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam Shahih-nya dari Jabir bin
Abdullah Radhiallahu anhu , dari Nabi Shallallahu alaihi wa
sallam,dia (Jabir) berkata : sifat firman Allah Azza wa Jalla Qul
huwal al-qaadiru alaa an yab'atsa alaikum adzaaban min fawuqikum
turun, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berdo'a : Aku
berlindung dengan wajahMu, lalu beliau Shallallahu alaihi wa sallam
melanjutkan (membaca) "Awu min tajti arjulikum", Rasulullah berdo'a
lagi, 'Aku berlindung dengan wajahMu.[1]

Diriwayatkan oleh Abu Syaikh Al-Ashbahani dari Mujtahid tentang tafsir
ayat ini : Qul huwal al-qaadiru 'alaa an yab'atsa 'alaikum "adzaaban
min fawuqikum". Beliau mengatakan, yaitu halilintar, hujan batu dan
angin topan. "Awu min tajti arjulikum", gempa dan tanah longsor.

Jelaslah, bahwa musibah-musibah yang terjadi pada masa-masa ini di
beberapa tempat termasuk ayat-ayat (tanda-tanda) kekuasaan yang
digunakan untuk menakut-nakuti para hambaNya. Semua yang terjadi di
alam ini, (yakni) berupa gempa, longsor, banjir dan peritiwa lain yang
menimbulkan bahaya bagi para hamba serta menimbulkan berbagai macam
penderitaan, disebabkan oleh perbuatan syirik dan maksiat. Sebagaimana
firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :

Artinya : Dan musibah apa saja yang menimpa kalian, maka disebabkan
oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah mema'afkan sebagian
besar (dari kesalahan-kesalahanmu). [Asy-Syuura : 30]

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

Artinya : Nikmat apapun yang kamu terima, maka itu dari Allah, dan
bencana apa saja yang menimpamu, maka itu karena (kesalahan) dirimu
sendiri.[An-Nisaa : 79]

Tentang umat-umat terdahulu, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

Artinya : Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan
dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan
batu krikil, dan diantara mereka ada yang ditimpa suara keras yang
mengguntur (halilintar), dan diantara mereka ada yang Kami benamkan ke
dalam bumi, dan di antara mereka ada yang kami tenggelamkan, dan Allah
sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang
menganiaya diri mereka sendiri.[Al-Ankabut : 40]

Maka wajib bagi setiap kaum Muslimin yang mukallaf dan yang lainnya,
agar bertaubat kepada Allah Azza wa Jalla, konsisten diatas diin
(agama)Nya, serta waspada terhadap semua yang dilarang, yaitu berupa
perbuatan syirik dan maksiat. Sehingga, mereka selamat dari seluruh
bahaya di dunia dan akhirat, serta Allah menolak semua adzab dari
mereka, dan menganugrahkan kepada mereka segala jenis kebaikan.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Artinya : Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa
mereka disebabkan perbuatannya. [Al-A'raaf : 96]

Allah Azza wa Jalla berfirman tentang Ahli Kitab.

Artinya : Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum)
Taurat, Injil dan (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada mereka dari
Rabb-nya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan
dari bawah kaki mereka. [Al-Maidah : 66]

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

Artinya : Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari
kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka
sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari
kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggahan
naik ketika mereka sedang bermain? Maka apakah mereka merasa aman dari
adzab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiadalah yang merasa aman dari
adzab Allah kecuali orang-orang yang merugi. [Al-A'raaf : 97-99]

Al-Alamah Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan : Pada sebagian waktu,
Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan ijin kepada bumi untuk bernafas,
lalu terjadilah gempa yang dahsyat. Dari peristiwa itu, lalu timbul
rasa takut pada diri hamba-hamba Allah, taubat dan berhenti dari
perbatan maksiat, tunduk kepada Allah dan penyesalan. Sebagaimana
perkataan ulama Salaf, pasca gempa. Sesungguhnya Rabb kalian mencela
kalian, Umar bin Khaththab Radhiyallahu anhu, pasca gemba di Madinah
menyampaikan khutbah dan nasihat ; beliau Radhiyallahu anhu
mengatakan, Jika terjadi gempa lagi, saya tidak akan mengijinkan
kalian tinggal di Madinah. Selesai perkataan Ibnul Qayyim
rahimahullah-.

Atsar-atsar dari Salaf tentang hal ini sangat banyak. Maka saat terjadi
gempa atau peristiwa lain, seperti gerhana, angin ribut atau banjir,
wajib segera bertaubat kepada Allah Azza wa Jalla, merendahkan diri
kepadaNya dan memohon afiyah kepadaNya, memperbanyak dzikir dan
istighfar. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
ketika terjadi gerhana.

Artinya : Jika kalian melihat hal itu, maka segeralah berdzikir kepada
Allah Azza wa Jalla, berdo'a dan beristighfar kepadaNya. [2]

Disunnahkan juga menyayangi fakir miskin dan bershadaqah kepada mereka.
Berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.

Artinya : Kasihanilah, niscaya kalian akan dikasihani.[3]

Sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.

Artinya : orang yang menebar kasih sayang akan disayang oleh Dzat Yang
Maha Penyayang. Kasihinilah yang di muka bumi, kalian pasti akan
dikasihani oleh (Allah) yang di atas langit.[4]

Sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.

Artinya : Orang yang tidak memiliki kasih sayang, pasti tidak akan disayang.[5]

Diriwayatkan dari Umar bin Abdul Aziz rahimahulah, bahwa saat terjadi
gempa, dia menulis surat kepada pemerintah daerah agar bershadaqah.

Diantara faktor terselamatkan dari segala keburukan, yaitu pemerintah
segera memegang kendali rakyat dan mengharuskan agar konsisten dengan
al-haq, menerapkan hukum Allah Azza wa Jalla, di tengah-tengah mereka,
memerintahkan kepada yang ma'ruf serta mencegah kemungkaran.
Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla.

Artinya : Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian
mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh
(mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan
shalat, menunaikan zakat dan mereka ta'at kepada Allah dan RasulNya.
Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijakasana. [At-Taubah : 71]

Allah berfirman.

Artinya : Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong
(agama)Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha
Perkasa,(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di
muka bumi, niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh
berbuat yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar ; dan
kepada Allah-lah kembali segala urusan. [Al-Hajj : 40-41]

Allah Azza wa Jalla berfirman.

Artinya : Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan
mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rizki dari arah yang
tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada
Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. [Ath-Thalaaq :
2-3]

Ayat-ayat tentang ini sangat banyak.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda.

Artinya : Barangsiapa menolong saudaranya, maka Allah Azza wa Jalla akan menolongnya. [Muttafaq Alaih] [6]

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda.

Artinya : Barangsiapa yang membebaskan satu kesusahan seorang mukmin
dari kesusahan-kesusahan dunia, maka Allah Azza wa Jalla akan
melepaskannya dari satu kesusahan di antara kesusahan-kesusahan
akhirat. Barangsiapa memberikan kemudahan kepada orang yang kesulitan,
maka Allah akan memudahkan dia di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang
menutup aib seorang muslim, maka Allah Azza wa Jalla akan menutupi
aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah Azza wa Jalla akan selalu
menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya.
[Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahih-nya] [7]

Hadits-hadits yang semakna ini banyak.

Hanya kepada Allah kita memohon agar memperbaiki kondisi kaum Musimin,
memberikan pemahaman agama dan menganugrahkan kekuatan untuk istiqomah,
segera bertaubat kepada Allah Azza wa Jalla dari semua perbuatan dosa.
Semoga Allah memerbaiki kondisi para penguasa kaum Muslimin, semoga
Allah menolong al-haq melalui mereka serta menghinakan kebathilan,
membimbing mereka untuk menerapkan syari'at Allah Azza wa Jalla atas
para hamba. Dan semoga Allah melindungi mereka dan seluruh kaum
Muslimin dari fitnah dan jebakan setan yang menyesatkan. Sesungguhnya
Allah Maha Berkuasa untuk hal itu.


Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
http://www.almanhaj.or.id/content/2045/slash/0
[Majmu Fatawa wa Maqaalaat Mutanawwi'ah IX/148-152]

[Disalin dari Majalah As-Sunnah Edisi 04/Th X/1427/2006M.Penerbit
Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton
Gondangrejo Solo 57183. Judul diatas disesuaikan oleh admin almanhaj]
_________
FootNote
[1]. Dikeluarkan Imam Al-bukhari dalam kitab Tafsir Al-Qur'anil Azhim, no. 4262, dan diriwayatkan Imam Tirmidi no. 2991
[2]. Diriwayatkan Imam Bukhari di dalam Al-Jum'ah,no. 999 dan Imam Muslim dalam Al-Kusuf, no. 1518
[3]. Diriwayatkan Imam Ahmad, no. 6255
[4]. Diriwayatkan Imam Tirmidzi di dalam Al-Birr wash Shilah, no. 1847
[5]. Diriwayatkan Imam Bukhari di dalam Al-Adab no. 5538, dan Imam Tirmidzi di dalam Al-Birr wash Shilah,no. 1834
[6]. Diriwayatkan Imam Bukhari dalam Al-Mazhalim wa Ghasab, no. 2262 dan Muslim dalam Al-Birr wash Shilah wal Adab, no. 4677
[7]. Diriwayatkan Imam Muslim, no. 4867 dan Imam Tirmidzi dalam Al-Birr wash Shilah, no. 1853
Read more...

Tuesday, October 6, 2009

Renungan terhadap bencana

Assalaamu'alaikum Wr.Wb

Saya mendapa email dari sahabat "kumpulan blog and web indonesia"
MuRa AnakJalanan October 2 at 4:39pm, tentang wacana dan renungan bagi kita semua...wallahualam bishowab, ambil hikmahnya aja, sbb :

""Saya Dapat Pesan Dari Teman 1 Kantor Saya..Trus saya Iba Lemah Merinding Membaca nya.. Subhannallah... Yg isi Pesan Tersebut ::

Bencana mestinya bisa membuat kita mawas diri, terutama kita sebagai orang yang beriman. Terlepas dari apakah ini azab atau ujian dari Allah SWT, yang jelas Allah SWT sedang menurunkan tanda-tanda kebesarannya, kalau kita mau memikirkan dan mau "melihatnya" .

Gempa di Sumatra Barat kemarin dan hari ini sangat menarik.

Coba kita perhatikan waktu gempa utama yang terjadi kemarin, jam 17.16 WIB. Sekarang, coba kita simak Quran Surat 17 (Al Isra) ayat 16

وَإِذَا أَرَدْنَا أَن نُّهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُواْ فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا

"Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menta'ati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. "

Kemudian gempa susulan terjadi pukul 17.38. Kita buka Quran Surat 17 (Al Isra) ayat 38:

كُلُّ ذَلِكَ كَانَ سَيٍّئُهُ عِنْدَ رَبِّكَ مَكْرُوهًا

"Semua itu kejahatannya amat dibenci di sisi Tuhanmu."

Dan...
Gempa susulan lagi yang terjadi tadi pagi di Kerinci (perbatasan Sumatra Barat-Jambi) , kejadiannya pada pukul 8.52. Dengan bergetar...kami coba buka Quran Surat 8 (Al Anfal) Ayat 52:

كَدَأْبِ آلِ فِرْعَوْنَ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ كَفَرُواْ بِآيَاتِ اللّهِ فَأَخَذَهُمُ اللّهُ بِذُنُوبِهِمْ إِنَّ اللّهَ قَوِيٌّ شَدِيدُ الْعِقَابِ

"(keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir'aun dan pengikut-pengikutny a serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi amat keras siksaan-Nya. "

Subhaanallaah. ...merinding kita dibuatnya. Bangsa ini sedang diingatkan terus-menerus oleh Allah SWT....tapi tampaknya kita....sekali lagi.... kita semua tidak mau belajar dan memperbaiki kehidupan bangsa ini yang terus-menerus berbuat kerusakan dan kezaliman... .

Semoga ini bisa membuat kita kembali kepada diri kita masing2 dan kembali kepada jalan Tuhan, Allah Azza wa Jalla.... berbuat lurus dalam pekerjaan dan kehidupan kita masing2 dan meninggalkan hal-hal yang buruk (bathil) dalam kehidupan nyata keseharian.. .. ""

Wallahu'alam
Read more...

Shalat Hajat untuk Memperoleh Kemudahan Rizki

Diriwayatkan dari Imam Zainal Abidin (sa): Pada suatu hari ia menjumpai seseorang sedang duduk di depan pintu orang lain, lalu beliau berkata kepadanya: Mengapa kamu duduk di depan pintu manusia yang hidupnya suka berfoya-foya dan angkuh, celakalah kamu. Lalu beliau berkata: Bangunlah! Akan kuantarkan kamu ke pintu yang lebih baik darinya, kepada Pemelihara Yang Maha Agung. Kemudian Imam Zainal Abidin (sa) memegang tangannya lalu mengantarkannya sampai ke masjid Nabi saw.

Lalu beliau berkata kepadanya: Menghadaplah ke kiblat, lalukan shalat dua rakaat, kemudian angkatlah tanganmu kepada Allah ‘Azza wa Jalla, pujilah Allah, bacalah shalawat; kemudian berdoalah dengan akhir surat Al-Hasyr, enam ayat dari awal surat Al-Hadid, dan dua ayat surat Ali-Imran, kemudian mohonlah kepada Allah swt apa yang kamu inginkan. Sungguh tidaklah kamu meminta sesuatu kepada-Nya kecali Dia akan memberimu.

Cara melakukannya:
• Lakukan shalat dua rakaat dengan niat untuk mencapai hajat. Setiap rakaat setelah membaca Fatihah, membaca salah satu surat Al-Qur’an.
• Setelah salam membaca zikir pujian kepada Allah, dan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya.
• Kemudian berdoa dengan membaca akhir surat Al-Hasyr, enam ayat dari awal Surat Al-Hadid, dan dua ayat Surat Ali-Imran, yaitu:

لَوْ أَنزَلْنَا هَذَا الْقُرْءَانَ عَلى جَبَلٍ لَّرَأَيْتَهُ خَاشِعاً مُّتَصدِّعاً مِّنْ خَشيَةِ اللَّهِ وَ تِلْك الأَمْثَلُ نَضرِبهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ. هُوَ اللَّهُ الَّذِى لا إِلَهَ إِلا هُوَ عَلِمُ الْغَيْبِ وَ الشهَدَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ. هُوَ اللَّهُ الَّذِى لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْمَلِك الْقُدُّوس السلاَمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكبرُ سبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشرِكونَ. هُوَ اللَّهُ الْخَلِقُ الْبَارِئُ الْمُصوِّرُ لَهُ الأَسمَاءُ الْحُسنى يُسبِّحُ لَهُ مَا فى السمَاوَتِ وَ الأَرْضِ وَ هُوَ الْعَزِيزُ الحَْكِيمُ
Law anzalnâ hâdzal qur’âna ‘a-lâ jabalin laraytuhû khâsyi’an mutashaddi’an min khasy-yatil-lâh, wa tilkal amtsâlu nadhribuhâ linnâsi la’allahum yatafakka-rûn. Huwallâhul ladzî lâilâha illâ Huwa, ‘آlimul ghaybi wasy syahâdah, Huwar Rahmânur Rahîm. Huwallâhul ladzî lâ ilâha illâ Huwal Malikul Qud-dûsus Salâmul Mu’minul Muhaymin(u), Al-’Azîzul Jabbârul Mutakabbir, Subhânallâhi ‘ammâ yusyrikûn(a). Huwallâhul Khâliqul Bâriul Mushawwiru, lahul asmâul husnâ, yusabbihu lahû mâ fis samâwâti wal ardhi, wa Huwal ‘Azîzul Hakîm.

Kalau sekiranya Kami menurunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir. Dialah Allah Yang tiada tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Dialah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dialah Allah Yang tiada tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Memberi kesejahteraan, Yang Maha Memberi keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Maha Memiliki semua keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk rupa, Dialah Yang Memiliki nama-nama yang paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Al-Hasyr/59: 21-24).

بِسمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ‏
سبَّحَ للَّهِ مَا فى السمَوَتِ وَ الأَرْضِ وَ هُوَ الْعَزِيزُ الحَْكِيمُ‏. لَهُ مُلْك السمَوَتِ وَ الأَرْضِ يحْىِ وَ يُمِيت وَ هُوَ عَلى كلّ‏ِ شىْ‏ءٍ قَدِيرٌ. هُوَ الأَوَّلُ وَ الاَخِرُ وَ الظهِرُ وَ الْبَاطِنُ وَ هُوَ بِكلّ‏ِ شىْ‏ءٍ عَلِيمٌ‏. هُوَ الَّذِى خَلَقَ السمَوَتِ وَ الأَرْض فى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثمَّ استَوَى عَلى الْعَرْشِ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فى الأَرْضِ وَ مَا يخْرُجُ مِنهَا وَ مَا يَنزِلُ مِنَ السمَاءِ وَ مَا يَعْرُجُ فِيهَا وَ هُوَ مَعَكمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ وَ اللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ. لَّهُ مُلْك السمَوَتِ وَ الأَرْضِ وَ إِلى اللَّهِ تُرْجَعُ الأُمُورُ. يُولِجُ الَّيْلَ فى النهَارِ وَ يُولِجُ النهَارَ فى الَّيْلِ وَ هُوَ عَلِيمُ بِذَاتِ الصدُورِ
Bismillâhir Rahmânir Rahîm, sabbaha lillâhi mâ fis samâwâti wal ardh(i), wa Huwal ‘Azîzul Hakîm(u). Lahû mulkus samâ-wâti wal ardh(i), yuhyî wa yumît(u), wa Huwa ‘alâ kulli syay-in qadîr(u). Huwal Awwa-lu wal آkhiru wazh-Zhâhiru wal Bâthin(u), wa Huwa bikulli syay-in ‘alîm(u). Huwal ladzî khalaqas samâwâti wal ardha fî sittati ayyâm(in) tsummastawâ ‘alal ‘arsy(i), ya’lamu mâ yaliju fil ardhi wamâ yakhruju minhâ wamâ yanzilu minas samâi wa mâ ya’ruju fîhâ, wa Huwa ma’akum aynamâ kuntum, wallâhu bimâ ta’malûna bashîr(u). Lahû mulkus samâwâti wal ardh(i), wa ilallâhi turja’ul umûr(u). Yûlijul layla fin nahâri wa yûlijun nahâra fil layl(i), wa Huwa ‘Alîmun bidzâtish shudûr.

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semua yang berada di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dan Dilalah Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana. Milik Dialah langit dan bumi, Dia yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arasy, Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar dari padanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dia bersama kamu dimana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. Milik Dialah kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan. Dialah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati. (Al-Hadid/57: 1-6).

قُلِ اللَّهُمَّ مَلِك الْمُلْكِ تُؤْتى الْمُلْك مَن تَشاءُ وَ تَنزِعُ الْمُلْك مِمَّن تَشاءُ وَ تُعِزُّ مَن تَشاءُ وَ تُذِلُّ مَن تَشاءُ بِيَدِك الْخَيرُ إِنَّك عَلى كلّ‏ِ شىْ‏ءٍ قَدِيرٌ. تُولِجُ الَّيْلَ فى النَّهَارِ وَ تُولِجُ النَّهَارَ فى الَّيْلِ وَ تُخْرِجُ الْحَىَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَ تُخْرِجُ الْمَيِّت مِنَ الْحَىّ‏ِ وَ تَرْزُقُ مَن تَشاءُ بِغَيرِ حِسابٍ‏
Qulillâhumma mâlikal mulki tu’til mulka man tasyâ’ wa tun-zi’ul mulka mimman tasyâ’, wa tu’izzu man tasyâ’ wa tudzillu man tasyâ’ biyadikal khayr(u), innaka ‘alâ kulli syay-in qadîr (un). Tûlijul layla fin nahâri wa tûlijun nahâra fil layl(i), wa tukhrijul hayya minal mayyiti wa tukhrijul mayyita minal hayy(i), wa tarzuqu man tasyâu bighayri hisâb.

Katakanlah: Wahai Tuhan yang memiliki kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebaikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rizki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab, tanpa perhitungan. (Ali-Imran/3: 26-27).

Posted by Syamsuri Rifa'i Monday, October 5, 2009
http://shalatdoa.blogspot.com
Read more...

Translation code

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Navigasi

My contact


Your Name
Your Email Address
Subject
Message
Image Verification
Please enter the text from the image
[ Refresh Image ] [ What's This? ]


"Award My Family In Diary"

Check Page Rank of any web site pages instantly:
This free page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service