Search This Blog

Saturday, May 30, 2009

Electronic Reader - The Future of Reading

Di zaman gadget ini, hampir semua orang sudah bisa mengakses situs-situs online, menulis & membaca blog, bahkan membaca e-book dengan menggunakan HP / PDA masing-masing. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kecilnya layar HP / PDA cenderung membatasi aktivitas tersebut.

Akhir tahun 2007, Amazon.com meluncurkan Amazon Kindle; yaitu gadget wireless untuk membaca buku/content elektronik dengan layar seukuran buku, namun lebih tipis dan lebih ringan daripada kebanyakan buku, serta sangat user-friendly.

kindle

Dengan koneksi 3G, kamu dapat mendownload buku, koran (subcribe), majalah (subscribe) langsung dari kindle-mu dalam waktu kurang dari 60 detik. Batere dapat bertahan hingga 3 hari dan data storagenya dapat memuat hingga 3500 buku. Dan karena ini semua adalah content elektronik dan tidak ada biaya cetakan, maka sudah pasti harga buku/content tersebut lebih murah daripada buku/koran/majalah biasa.

Amazing bukan? Sebagai seorang kutukutubuku akut, saya sudah kebayang nikmatnya bisa membawa-bawa gadget yang kabarnya hanya setipis & seringan majalah ini kemana-mana beserta ratusanatau bahkan ribuan content e-booknya. Wah wah wah…bisa-bisa jadi lupa semua kerjaan lain *grin*. Unfortunately, kindle ini belum available bagi peminat diluar US, apalagi Indonesia.

Kindle tampaknya juga berniat menyasar kalangan pelajar dan mahasiswa dengan merancang perangkat ini sebagai pembaca buku teks dengan adanya fitur untuk menandai suatu teks yang dianggap penting dan membuat catatan. Fitur ini bakal menjadi daya tarik Kindle DX (latest generation), mengingat buku teks di Amerika masih sangat mahal (belum lagi berat????)

Harganya? Anda harus merogoh kocek cukup dalam $489 atau sekitar 5 juta rupiah untuk mendapatkan kindle generasi terakhir ini.

Seiring dengan suksesnya amazon kindle, berbagai merek eletronik lain pun mulai melirik pasar eletronik reader ini seperti Sony lewat Sony Reader PRS-500 dan iLiad dan eBookwise-1150

Majalah The Economist menulis, pada tahun 2043, tidak akan lagi koran kertas. Media edisi cetak memang diramalkan akan segera punah. Wow, i mean…Ini tentunya adalah kabar buruk bagi industri percetakan, namun disisi lain bayangkan berapa banyak pohon yang ditebang setiap tahunnya di dunia ini hanya untuk dijadikan kertas!

Well…walaupun saya juga pasti akan tetap menikmati mengoleksi & membaca buku the old fashioned way, namun saya juga benar-benar sudah tidak sabar menantikan electronic reader ini masuk ke Indonesia. Kapan ya?

Posted By : Kutu
In : Bookalicious

On Tuesday, May 19th, 2009, 5:23 pm

Related Post by Categories



0 komentar:

Translation code

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Navigasi

My contact


Your Name
Your Email Address
Subject
Message
Image Verification
Please enter the text from the image
[ Refresh Image ] [ What's This? ]


"Award My Family In Diary"

Check Page Rank of any web site pages instantly:
This free page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service